KEJUJURAN
Jujur merupakan salah satu sifat manusia. Sifat yang disepelekan
oleh umat manusia pada zaman ini. Kebohongan kecil dianggap hal yang biasa,
akan tetapi umat manusia tidak tahu bagaimana akibat dari kebohongan kecil
tersebut. Sebelum membahas lebih lanjut,
Apakah itu jujur? Berikut adalah pengertian jujur yang dapat saya simpulkan
dari berbagai sumber:
Pengertian Jujur Menurut
Bahasa:
Ø Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya dengan “ash-shidqu”
atau “shiddiq” yang berarti nyata, benar, atau berkata benar. Lawan kata ini
adalah dusta, atau dalam bahasa Arab ”al-kadzibu”. Secara istilah, jujur atau
ash-shidqu bermakna:
(1) kesesuaian antara ucapan dan perbuatan;
(2) kesesuaian antara informasi dan kenyataan;
(3) ketegasan dan kemantapan hati; dan
(4) sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan.
(1) kesesuaian antara ucapan dan perbuatan;
(2) kesesuaian antara informasi dan kenyataan;
(3) ketegasan dan kemantapan hati; dan
(4) sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan.
Dalam bahasa Indonesia,
jujur merupakan kata dasar dari kejujuran, menurut jenis katanya, jujur
merupakan kata sifat sedangkan kejujuran merupakan kata benda. Menurut KBBI,
kata "jujur" berarti lurus hati; tidak berbohong (misal dengan
berkata apa adanya); 2 tidak curang (misal dalam permainan, dng mengikuti
aturan yg berlaku): mereka itulah orang-orang yang jujur dan disegani; 3
tulus; ikhlas;
Sedangkan "kejujuran" berarti sifat (keadaan) jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati).
Sedangkan "kejujuran" berarti sifat (keadaan) jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati).
Pengertian jujur menurut Para Ahli :
Ø Kejujuran menurut Magnis ialah sikap berani yang menunjukkan siapa
dia, serta mengatakan apa yang dimaksudnya dengan benar. Kejujuran adalah
keterkaitan hati pada kebenaran. Sikap jujur juga merupakan sikap yang ditandai
dengan melakukan perbuatan yang benar, mengucapkan perkataan dengan apa adanya
tanpa menambah-nambahkan atau mengura-ngurangi apa yang ingin disampaikan dan
mengakui setiap perbuatan yang dilakukan baik positif maupun negatif.
Ø Menurut Robert T .Kiyosaki (posting oleh Ardian Syah
3 Juni 2010) jujur diibaratkan seperti aset. Aset merupakan apa yang dapat
kita masukkan kedalam kantong dan bisa dijual. Seperti itulah sikap jujur,
jujur merupakan sikap yang diberikan kepada kita oleh orang lain dengan rasa
percaya mereka untuk dapat menjaga dan mempertahankannya didalam diri kita.
Ø Jujur menurut Sawitri Supardi Sadarjoen adalah sikap pribadi
yang ada didalam diri sesorang. Jujur diekspresikan dengan kata-kata atau sikap
yang mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Tidak ditutupi atau bahkan
tidak menipu. Jujur adalah energi yang positif. Menyatakan sesuatu dengan
langsung, spontan, lugas, apa adanya akanmenghemat waktu dan energi. Terjadilah
efisiensi.
Macam – Macam Kejujuran:
1.
Jujur dalam
hati atau niat
Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah
seseorang dalam rangka menaati perintah Allah Swt. dan ingin mencapai
ridha-Nya. Jujur sesungguhnya berbeda dengan pura-pura jujur. Orang yang
pura-pura jujur berarti tidak ikhlas dalam berbuat.
2.
Jujur dalam
perkataan atau ucapan
Jujur dalam ucapan, artinya
memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi, kecuali untuk hal-hal
yang berkaitan dengan kemaslahatan yang dibenarkan oleh syari’at seperti dalam
kondisi perang, mendamaikan dua orang yang bersengketa, dan semisalnya. Setiap
hamba Allah Swt. berkewajiban menjaga lisannya, yakni berbicara jujur dan
dianjurkan menghindari kata-kata sindiran karena hal tersebut sepadan dengan
kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat
tertentu, tidak berkata kecuali dengan benar dan jujur. Benar/jujur dalam
ucapan merupakan salah satu jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di
antara macam-macam kejujuran.
3.
Jujur dalam
perbuatan
Jujur dalam perbuatan, artinya seimbang
antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah berbeda antara amal lahir dan amal
batin. Jujur dalam perbuatan juga berarti melaksanakan suatu pekerjaan sesuai
dengan yang diridhai oleh Allah Swt. dan melaksanakannya secara terus-menerus
serta dengan niat yang ikhlas.
Manfaat Kejujuran :
-
Memperluas
pergaulan
Orang
yang jujur akan mudah bergaul dan akan disenangi oleh banyak orang, karena
orang lain tidak akan merasa curiga dan khawatir terhadap perkataan dan
perilaku orang yang jujur.
-
Menjadikan
masyarakat hidup dalam kedamaian dan ketentraman
Bila
sifat jujur sudah melekat pada setiap masyarakat, maka kehidupan di masyarakat
pun akan menjadi dama, tentram, dan saling peduli serta saling mempercayai
antara satu anggota masyarakat dengan masyarakat lainnya serta tidak
menimbulkan kerugian terhadap orang lain.
-
Mendapatkan
ridho dari Allah
Jujur
membawa perilakunya senantiasa berkata dan berbuat baik. Sedangkan kebaikan
akan membawa manusia memperoleh ridho dari Allah, dan bila Allah ridho kepada
hamba-Nya,maka akan dianugerahkan rahmat kepada hamba-Nya.
Lalu,
Bagaimana kejujuran menurut pandangan hadits?
Dalam
Hadits Muslim nomor 4720:
حَدَّثَنَا
أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَهَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو
الْأَحْوَصِ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي
وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الصِّدْقَ بِرٌّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ
وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا
وَإِنَّ الْكَذِبَ فُجُورٌ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الْعَبْدَ
لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا قَالَ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ فِي
رِوَايَتِهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Abu Bakr
bin Abu Syaibah dan Hannad Bin As Sari bercerita kepada kami, dan keduanya
diceritakan oleh Abu Al Ahwash dari Manshur dari Abu Wail dari 'Abdullah bin
Mas'ud dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya kejujuran itu adalah kebaikan. Dan kebaikan itu akan
membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara
kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan
sesungguhnya dusta itu adalah kejahatan. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan
menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat
sebagai pendusta di sisi Allah." Ibnu Abu Syaibah berkata dalam
meriwayatkan Hadits tersebut; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Di dalam hadits tersebut diungkapkan bahwa kejujuran merupakan
sesuatu yang penting yang akan menjadikan diri kita bagaimana nantinya dilihat
oleh orang lain. Sekali kita berbohong, maka kita akan terus dikenal sebagai
pembohong. Untuk menutupi kebohongan sebelumnya, kita harus berbohong lagi. Karena
kebohongan yang terus berlanjut, maka kita akan mendapatkan neraka sebagai
balasannya. Akan tetapi apabila kita selalu jujur, hidup akan menjadi tenang. Tidak
perlu ada hal yang ditutup-tutupi. Kita akan selalu dikenal sebagai orang yang
jujur. Orang lain akan mempercayai kita. Kejujuran yang terus menerus akan
membawa kita ke surga. Surga adalah hadiah atas perbuatan kejujuran kita.
Bagaimana
pandangan Jujur menurut ayat Al-Qur’an?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ
الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.”
Nah dari ayat diatas, dapat kita pahami bahwa kita dihimbau untuk
betaqwa kepada Allah dan selalu bersama orang – orang yang jujur. Dengan berkumpul
bersama orang – orang yang jujur, maka sifat itu akan selalu terpendam pada
diri kita. Dengan otomatis akan tertanam pada alam bawah sadar kita akan
pentingnya kejujuran. Kita akan enggan untuk berbohong walopun kebohongan itu
kecil sifatnya. Tidak ada yang bisa dirugikan dari memiliki sifat jujur. Dengan
sifat jujur, orang – orang akan mempercayai kita. Dari pengertian yang saya
jabarkan diatas, jujur bukan hanya dari sekedar yang keluar dari mulut atau
perkataan, melainkan jujur juga bisa di aplikasikan dalam perbuatan dan jujur
dalam niat.
Sekian.